Pages - Menu

Laman

PROPERTY DI BANDUNG WEST JAVA

Rabu, Desember 09, 2009

Tips membangun rumah


Ditengah kondisi ekonomi yang belum stabil seperti sekarang ini, membangun rumah ideal dengan biaya murah tampaknya sebuah impian. Tetapi di mata arsitek sekaligu penulis buku “Mimpi Rumah Indah”, Yu Sing, membangun rumah berbiaya minim bukanlah sesuatu yang mustahil.

Untuk mewujudkan sebuah rumah murah, Yu Sing memberi sejumlah panduan penting yang merupakan hasil pengalamannya dalam mendesain beberapa rumah murah, baik yang sudah terbangun,yang sedang dibangun, maupun yang masih dalam proses desain.

“Tentunya pengalaman mendesain rumah murah ini tidak dapat menjadi acuan akhir, tapi sebagai pemberi dorongan semangat bagi mereka yang ingin membangun rumah dengan biaya terbatas,” ungkapnya.

Setidaknya ada tiga hal penting menurut Yu Sing yang harus dipenuhi untuk mewujudkan rumah murah yakni penggunaan tenaga arsitek, perencanaan struktur rumah dan penggunaan material yang tepat.

Untuk hal pertama, Yu Sing mengakui masih banyak masyarakat yang terjebak pada anggapan keliru soal arsitek. Masyarakat menilai jasa arsitek itu selalu mahal sehingga pembangunan dirasa murah tanpa arsitek.

“Padahal itu tidaklah benar, memang arsitek masih terkesan eksklusif, tetapi ada juga yang tidak menetapkan tarif mahal,” ujar Yu Sing.

Ia menegaskan, tidak semua arsitek menetapkan tarif yang tinggi. Tak sedikit arsitek yang siap memberikan jasanya dengan tarif yang sesuai dengan kantong.

Dengan menggunakan jasa arsitek, lanjut Yu Sing, masayarakat dapat menghemat biaya karena arsitek bisa membantu dalam membuat struktur, ruangan, dan pemilihan material yang efisien dan efektif. Menggunakan jasa arsitek juga membantu Anda dalam membuat desain rumah yang baik.

“Rumah yang didesain dengan baik, dapat mempengaruhi hidup seseorang menjadi lebih positif dan berkualitas. Begitu juga dalam konteks sebaliknya. Kalau ruang-ruang hidup sehari-hari sumpek, sikap hidup juga dapat terpengaruh menjadi sumpek,” ujar Yu Sing.

Hal kedua yang harus dipenuhi adalah perencanaan struktur. Agak berbeda dengan desain rumah beranggaran dana longgar, desain rumah murah justru dimulai dengan desain sistem strukturnya terlebih dahulu, bukan dimulai dari desain arsitekturnya.

“Sistem struktur yang efisien sangat menentukan anggaran konstruksi rumah, karena biasanya biaya struktur rumah sekitar 40-50 persen dari biaya keselururuhan,” ungkap Yu Sing.

Salah contohnya adalah merencanakan struktur atap. Untuk bagian ini, penggunaan atap fiber semen (tanpa kandungan asbestos) misalnya akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan atap genteng, karena tidak diperlukan kaso dan reng.

Selain itu, kalau lebar rumah tidak lebih dari 400 cm, maka tidak diperlukan struktur kuda-kuda. Jarak antara lantai satu dengan dua sebenarnya cukup 250 cm jika memiliki bukaan dan ventilasi cukup untuk ukuran ruangnya. Hal ini bisa menghemat biaya dinding, struktur kolom, dan tangga.

Struktur lantai dua juga dapat menggunakan struktur rangka multipleks yang dapat dilapisi cor semen tipis dengan pelapis keramik. Struktur lantai ini akan lebih ringan dibandingkan lantai beton sehingga kolom dan balok penyangganya bisa jauh lebih kecil.

Poin terakhir yang tak kalah penting dalam menekan biaya pembangunan rumah adalah penggunaan material atau bahan bangunan dengan harga relatif murah. Cukup banyak material mendasar atau murah yang dapat dieksplorasi pemakaiannya atau cara pemasangannya untuk membentuk sensasi ruang yang menarik.

Misalnya bata merah saja dapat memiliki banyak sekali kemungkinan cara penyusunannya. Dapat dipasang seperti biasa, atau diberi jarak antara bata merahnya sehingga dindingnya berlubang-lubang, atau bata dipasang dengan variasi susunan satu bata dan setengah bata, dan lain-lain.

Contoh lain material murah adalah bambu. Biasanya bambu dipandang sebagai bahan sekunder, tapi saat ini sedang menjadi material yang digemari karena kekuatan seratnya yang dapat menggantikan baja tulangan. Dengan sistem pengawetan yang baik, bambu dapat menjadi material primer rumah yang mampu bertahan puluhan rumah. Selain itu, juga bisa memanfaatkan material bekas atau daur ulang seperti kusen atau daun pintu. sumber kompas

TAMAN MUNGIL


Masalah yang banyak dihadapi oleh pemilik rumah di kompleks perumahan adalah keterbatasan luas lahan. Keterbatasan luas ini seringkali memacu pemilik rumah untuk memanfaatkan setiap jengkal lahan yang dimilikinya menjadi ruangan. Dus, tak ada area terbuka tersisa di bagian belakang rumah. Hal ini menyebabkan sirkulasi udara dan ketersediaan cahaya bagi rumah sangat kurang, karena hanya ada satu bukaan, yaitu di bagian muka rumah.

Kurangnya bukaan di rumah menjadikan kesehatan penghuni dipertaruhkan. Selain pertimbangan kesehatan, tak adanya bukaan di bagian belakang rumah akan meniadakan ventilasi silang (cross ventilation). Hal ini membuat udara panas terjebak di dalam rumah dan kondisi menjadi kurang nyaman bagi penghuni.

Salah satu solusi untuk mengantisipasi udara panas yang terjebak adalah dengan membuat bukaan kecil di bagian tengah rumah. Mengapa di tengah? Karena umumnya, ruangan-ruangan yang tidak mendapat bukaan sebagai sumber cahaya dan udara berada di bagian tengah rumah (khususnya pada rumah dengan bentuk memanjang).

Bukaan mungil di tengah rumah menjadikan sisa lahan di belakang masih bisa dimanfaatkan menjadi ruangan. Bukaan ini bisa Anda desain menjadi sebuah taman. Karena berupa taman—yang jelas tidak “menolak” jika tersiram air hujan—Anda bisa membuat model atap yang terbuka sehingga udara segar dan sinar matahari lebih leluasa masuk.

Ukuran yang kecil, bukanlah halangan bagi Anda untuk menyulap bukaan ini menjadi taman yang cantik. Sehingga, selain tujuan fungsional untuk mengalirkan udara segar dan sinar matahari tercapai, taman mungil di tengah rumah ini juga bisa menambah keindahan interior rumah. Berikut Anda bisa mencontek beberapa desain taman tengah ukuran mungil.

Aksen Dua Gentong

Taman tengah yang satu ini seluruh areanya dihabiskan menjadi kolam. Pemakaian air membantu menciptakan suasana lebih sejuk di dalam rumah. Untuk menambah kedinamisan kolam, pemilik menambahkan air terjun mungil yang dialirkan melalui gentong tanah liat.

Lokasinya yang “terjepit” di tengah rumah, membuat taman tengah ini hanya mendapat sedikit sinar matahari. Karena itu, jenis tanaman yang dipakai sebaiknya yang tahan keteduhan. Tanaman hias daun akan menjadi pilihan yang baik. Selain pilihan tanaman, pemeliharaan kolam juga perlu diperhatikan benar, karena akan lebih mudah berlumut.

Mungil Dengan Batu Alam

Taman tengah ini benar-benar mungil. Ukurannya tak sampai 2m x 2m, namun tetap bisa menghadirkan sejuk dan gemericiknya elemen air. Dengan prinsip “kecil pun bisa tampil cantik”, air terjun dibuat dengan desain undak-undakan mungil. Konstruksi undak-undakan ini juga bermanfaat untuk menutupi instalasi pipa dan pompa air yang agak kurang sedap dipandang mata.

Materi yang digunakan untuk undak-undakan adalah bata dan semen yang dilapisi batu alam. Batu alam juga dipilih sebagai elemen pengisi lain di taman ini. Kesan yang didapat dari pemakaian batu alam adalah teduh dan alami. Agar tidak terlalu ramai, tanaman yang digunakan hanya tiga macam saja dan semuanya adalah tanaman hias daun.

Kering Tetap Oke

Pemilik rumah ini tidak ingin direpotkan dengan tanah yang belepotan. Karena itu desain yang dipilih adalah perkerasan yang ditutup hamparan batu koral putih. Agar senada, dinding di bagian belakang dilapis dengan batu alam warna putih krem.

Unsur tanaman perlu ditambahkan agar bukaan berbentuk persegi panjang ini tetap tampil asri. Penanaman dengan menggunakan pot justru mempermudah perawatan, karena seminggu sekali tanaman bisa dikeluarkan ke halaman depan agar mendapat sinar matahari penuh.

Etnik Dengan Guci Antik

Bukaan yang satu ini dibuat dengan meninggikan level lantai dan membuat semacam “bak”. Selanjutnya, bak diisi dengan batu koral putih. Sebagai aksen, di sana-sini diletakkan batu kali. Dinding bagian belakang dilapisi dengan motif batu alam buatan agar terkesan lebih alami.

Hiasan yang ditambahkan adalah guci-guci antik dan kerang-kerangan. Warna tanah liat guci serasi bersanding dengan warna dinding belakang yang kecoklatan. Sementara kerang yang berwarna-warni menambahkan aksen di antara dominasi coklat dan hijau.

Kuning Yang Apik

Rumah yang ini bentuknya memanjang. Untuk mengatasi kekurangan cahaya dan udara dibuatlah bukaan di sisi kiri bangunan. Untuk mendandani bukaan ini dibuatlah air terjun pada dinding yang dilapis batu alam model susun sirih.

Agar ceria, dipilihlah warna kuning untuk dinding dan batu alam warna coklat kekuningan sebagai pelapis bak penampung air. Tanaman sirih belanda diatur menjuntai dari atas dinding air terjun untuk menyemarakkan suasana.

Agar Aman

Agar keamanan rumah tetap terjaga, maka bagian atas bukaan sebaiknya diberi jeruji pengaman. Dengan demikian, bukaan tetap maksimal, tetapi tamu tak diundang tak bisa masuk. sumber tabloid rumah

Warna coklat di rumah anda


Warna coklat memang selalu menarik minat siapa saja karena coklat memang warna yang aman, netral, juga menggigit.

Dalam fashion ada pepatah “hitam tak pernah salah”. Artinya, hitam adalah warna yang paling aman dikenakan di mana pun dan kapan pun. Memang, hitam memiliki segala karakter yang dapat dimunculkan sesuai situasi.

Berbeda dengan fashion, dalam desain hunian, coklat-lah yang memegang peranan penting. Karakter warnanya yang dekat dengan tanah membuat coklat mampu menghangatkan suasana dan menimbulkan rasa nyaman, cocok sekali untuk ruang keluarga.

Mau membangun suasana natural dan elegan, bisa saja. Tak perlu repot campur warna sana-sini. Cukup gunakan beberapa tonal warna coklat, dari yang gelap hingga terang. Agar total, sekalian saja munculkan suasana bagai di taman. Pasang karpet yang bertekstur seperti hamparan rumput kering berwarna kecoklatan. Tempatkan sofa dengan warna coklat yang lebih tua, dan lengkapi dengan tirai berwarna senada.

Supaya ruangan tak terlalu gelap, gunakan coklat dalam tonal yang lebih lembut, misalnya krem pada dinding. Itu akan mencerahkan sekaligus melembutkan. Memberi hiasan dinding bertemakan taman boleh juga. Suasana pun menjadi lebih hidup.

Tambahkan tanaman hijau dan bunga untuk menyegarkan ruangan. Penuh coklat bukan berarti menghindari warna lain. sumber (iDEAonline/Putri Dwimirnani)

PENATAAN TEMPAT TIDUR YANG SALAH


Untuk menata kamar tidur aspek kenyamanan memang yang paling utama. Intinya adalah membuat pengguna bisa segera beristirahat tanpa terganggu apapun. Kenyamanan bisa diperoleh dengan penggunaan lampu yang temaram, material kayu yang hangat, atau seprai dan bed cover yang lembut.

Sudah cukupkah itu semua?

Ada hal penting yang sering terlupakan, yaitu posisi tempat tidur. Sekilas mungkin terdengar sepele, tapi tunggu dulu, salah posisi bisa membahayakan kesehatan lho.

Jadi, perhatikan baik-baik beberapa posisi tempat tidur yang tidak disarankan ini:

* Tepat di depan pintu. Aliran udara langsung melaju ke arah tubuh sehingga bisa menimbulkan penyakit.

* Merapat ke dinding. Selain menyulitkan ketika mengganti seprai, warna dinding bisa belang karena bagian bawahnya tertutup tempat tidur. Bukan itu saja, dinding yang berbatasan langsung dengan kamar mandi sangat lembap dan berbahaya untuk kesehatan.

* Di sebelah jendela. Bukan hanya angin yang masuk melalui jendela, tetapi juga debu. Sangat bahaya bagi Anda yang berpenyakit asma.

* Di bawah AC. Ini sangat berbahaya untuk kesehatan. Udara AC memang sejuk, tapi bila terpapar langsung semalaman jelas bisa bikin masuk angin. Apalagi kalau anginnya mengarah langsung ke kepala, wah bisa sakit kepala seharian tuh.

Posisi terbaik tempat tidur memang di bagian tengah ruangan dengan headboard menempel ke dinding, dan dilengkapi dengan meja nakas di kedua sisinya. Namun bila ukuran ruangan tak memadai, yang penting sisakan jarak sekitar 40-60 cm dari dinding di samping tempat tidur.

Coba cek lagi. Sudahkah tempat tidur anda berada dalam posisi yang tepat . sumber (iDEAonline/Putri Dwimirnani)